Sabtu 27 Mar 2021 04:16 WIB

Inggris Minta China Buka Akses Internasional ke Xinjiang

Sebelumnya China menjatuhkan sanksi terhadap pejabat Inggris

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Dua orang Muslim Uighur di Xinjiang melintas di depan parade militer China.
Foto:

Pengadilan Uighur akan mengadakan sidang pertamanya pada Mei. Pengadilan Uighur merupakan salah satu dari empat kelompok yang ditargetkan oleh Cina, bersama dengan Grup Riset China, Komisi Hak Asasi Manusia Partai Konservatif (CPHRC), dan Kamar Pengadilan Essex. Dalam sebuah cuitan di Twitter, CPHRC mengatakan bahwa mereka merasa terhormat telah diberikan sanksi oleh China. 

"Kami merasa terhormat telah diberi sanksi oleh rezim Partai Komunis China, sebagai pengakuan atas kerja tak kenal lelahnya yang mendokumentasikan krisis hak asasi manusia yang mengerikan di Cina," ujar CPHRC. 

Sementara itu, Hong Kong Watch mengatakan, sanksi yang dijatuhkan kepada Inggris telah menandai akhir dari "era emas" hubungan Inggris-China. Hong Kong Watch adalah sebuah kelompok yang mengadvokasi hak dan kebebasan teritorial China. 

“Sebuah rezim yang memberikan sanksi kepada anggota parlemen, pengacara, akademisi dan aktivis Inggris karena 'kejahatan' menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran hak asasi manusia tidak dapat secara serius dianggap sebagai mitra Inggris, atau pendukung tatanan berbasis aturan internasional,” ujar Hong Kong Watch dalam sebuah pernyataan.

Awal pekan ini, Inggris bergabung dengan AS, Kanada, dan UE memberlakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap pejabat pemerintah China, serta badan keamanan Xinjiang. Sanksi dijatuhkan karena ada "pelanggaran berat hak asasi manusia" terhadap orang Uighur dan minoritas lainnya. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement