REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menggambarkan latihan militer yang mereka gelar di dekat Taiwan sebagai 'latihan bertempur'. Pernyataan itu disampaikan beberapa jam sebelum kedatangan mantan pejabat Amerika Serikat (AS) untuk menandakan komitmen Presiden Joe Biden pada Taiwan dan demokrasinya.
Taiwan mengeluh seringnya aktivitas militer China termasuk masuknya pesawat tempur dan pesawat pengebom ke zona pertahanan udara mereka. Kapal induk China juga menggelar latihan dekat pulau yang diklaim Negeri Tirai Bambu tersebut.
Pada Senin (12/4), 25 pesawat tempur China termasuk pesawat jet dan bomber berkemampuan nuklir masuk ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan. Aktivitas militer terbesar China ke Taiwan akhir-akhir ini.
Kantor Urusan Taiwan di China mengatakan, Pemerintah Taiwan dan kelompok separatis berkerja sama dengan 'pasukan asing', mencoba memprovokasi dan merusak perdamaian dan stabilitas.
"Tentara Pembebas Rakyat (PLA) menggelar latihan tempur di Selat Taiwan sebagai aksi yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan menjaga kedaulatan nasional," kata juru bicara kantor perwakilan China, Ma Xiaoguang, Rabu (14/4).
"Ini respons serius terhadap intervensi pasukan asing dan provokasi yang dilakukan pasukan kemerdekaan Taiwan," tambahnya.