Kamis 06 May 2021 12:46 WIB

Aksi Protes di Kolombia Telan 24 Korban Jiwa

Demonstrasi ini merupakan penolakan rencana reformasi pajak pemerintah.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Police Line
Foto:

PBB mengatakan, pihaknya sangat khawatir dengan perkembangan di kota Cali. Berdasarkan laporan, sekitar setengah kematian berada di kota tersebut. Departemen luar negeri AS juga turut mengomentari aksi demo di Kolombia.

"AS sangat sedih dengan hilangnya nyawa dan mendesak pengekangan sepenuhnya oleh pasukan publik," tulis pernyataan Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.

Kendati demikian, Pemerintah Duque mengeklaim menggunakan kekuatan proporsional untuk memerangi serangan kekerasan oleh pengunjuk rasa yang bersenjatakan senjata dan bom molotov. Pemerintahannya justru menyalahkan kekerasan pada kelompok gerilya sayap kiri yang berada di jantung konflik sipil setengah abad di negara itu.

Demonstrasi dimulai pada Rabu pekan lalu sebagai oposisi terhadap rencana reformasi pajak pemerintah. Para pengunjuk rasa mengatakan mereka tidak mampu menanggung beban kenaikan pajak setelah lebih dari setahun lockdown dan kehilangan bisnis yang disebabkan oleh pandemi virus corona.

Protes lebih besar dari yang diharapkan penyelenggara, mendorong mereka untuk diperpanjang selama beberapa hari lagi. Pada Ahad lalu, Duque menyerah pada tekanan dan mencabut RUU reformasi pajak.

Dia mengatakan pemerintahnya akan segera menyajikan versi alternatif yang akan mengalihkan beban dari individu swasta. Keesokan harinya, menteri keuangannya Alberto Carrasquilla, arsitek reformasi, mengundurkan diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement