REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- TNI Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut China menggelar latihan militer bersama di perairan dekat Jakarta. Latihan yang berlangsung pada 8 Mei itu untuk meningkatkan koordinasi dalam menghadapi situasi darurat di laut, demikian dilaporkan CGTN, saluran penyiaran resmi China, Senin.
Dalam video berdurasi 47 detik tersebut, CGTN menayangkan gambar pengerahan dua unit kapal fregat berpeluru kendali milik China, Liuzhou dan Suqian, berikut kesiapsiagaan para personelnya dalam menghadapi latihan bersama TNI-AL. Dari pihak TNI-AL mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun dan KRI Halasan yang masing-masing berjenis fregat dan pengawal rudal.
Materi latihan bersama itu meliputi komunikasi, operasi pencarian dan penyelamatan, serta formasi manuver. Sebelumnya militer China juga mengerahkan armadanya untuk membantu pengangkatan puing-puing kapal selam KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan utara Bali.
Ada tiga kapal AL China yang dikirimkan untuk membantu pengangkatan KRI Nanggala-402, salah satunya adalah Hull-863 yang berbobot mati 13.000 ton. Ketiga kapal China itu berbeda dengan kapal yang dikerahkan untuk latihan bersama TNI-AL di Jakarta.