Senin 17 May 2021 05:05 WIB

Sekjen PBB Kritik Keras Serangan Israel Target Kantor Media

Sekjen PBB juga kecewa dengan meningkatnya jumlah korban sipil di Gaza

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Sekjen PBB Antonio Guterres
Foto:

Presiden dan CEO AP Gary Pruitt mengatakan, puluhan jurnalis AP dan pekerja lepas berada di gedung itu. Mereka telah dievakuasi tepat waktu.

"Kami terkejut bahwa militer Israel akan menargetkan dan menghancurkan gedung yang menampung biro AP dan organisasi berita lainnya di Gaza. Dunia akan tahu lebih sedikit tentang apa yang terjadi di Gaza karena apa yang terjadi hari ini," ujar Pruitt.

Penjabat Direktur Jenderal Jaringan Media Aljazira Mostefa Souag menyebut Israel telah melakukan serangan "biadab". Dia mengatakan, Israel harus dimintai pertanggungjawaban atas serangan tersebut.

"Tujuan dari kejahatan keji ini adalah untuk membungkam media, dan menyembunyikan pembantaian serta penderitaan rakyat Gaza yang tak terhitung jumlahnya," kata Souag dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara militer Israel Jonathan Conricus menolak anggapan bahwa Israel berusaha membungkam media.  "Itu benar-benar salah, media bukanlah sasarannya," katanya kepada Reuters.

Conricus menyebut gedung itu sebagai sasaran militer yang sah. Dia mengatakan, gedung itu dihuni oleh intelijen militer Hamas. Conricus menambahkan, Hamas mungkin telah memperhitungkan bahwa, dengan menempatkan aset di dalam gedung yang sama dengan kantor media, maka mereka akan aman dari serangan Israel".

Militer Israel mengatakan, serangan terhadap gedung-gedung di Gaza ditujukan untuk menargetkan kelompok Hamas. Penghancuran gedung itu terjadi sehari setelah utusan Presiden AS Joe Biden Hady Amr tiba di Israel. Ketika ditanya mengapa seluruh bangunan dihancurkan, Conricus mengatakan tidak ada cara lain untuk menghancurkan fasilitas Hamas yang ada di dalam gedung tersebut.

"Tidak ada cara untuk merobohkan fasilitas Hamas yang ada di dalam gedung. Mereka menempati beberapa lantai di dalam gedung dan tidak mungkin untuk menghancurkannya satu per satu. Sehingga dianggap perlu untuk merobohkan seluruh gedung," ujar Conricus. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement