REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Mesir mengundang perwakilan Israel, Hamas dan Otoritas Palestina ke Kairo untuk membahas berbagai masalah, seperti memperbaiki kondisi di Jalur Gaza dan memperkuat gencatan senjata.
Menurut sebuah laporan oleh Perusahaan Penyiaran Publik Israel (KAN) pada Rabu (26/5), pembicaraan akan fokus pada masalah-masalah seperti mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang di wilayah tersebut, rekonstruksi Gaza dan pengembalian tawanan.
Tidak ada informasi soal kapan pembicaraan akan dimulai, tetapi menurut surat kabar Yediot Ahronot, delegasi Mesir baru-baru ini mengadakan pertemuan di Israel, Ramallah dan Gaza untuk membahas proposal tersebut.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken tiba di Kairo pada Rabu dalam perhentian ketiga dari tur Timur Tengahnya untuk memperkuat kesepakatan gencatan senjata antara faksi Palestina yang berbasis di Gaza dan Israel.
Menurut pernyataan Kepresidenan Mesir, Blinken setuju dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi untuk memperkuat koordinasi dalam gencatan senjata dan rekonstruksi Jalur Gaza.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel mulai berlaku Jumat lalu, mengakhiri 11 hari siklus pertempuran terburuk dalam beberapa tahun terakhir.
Sedikitnya 254 warga Palestina tewas, termasuk 66 anak-anak dan 39 perempuan, dan lebih dari 1.900 lainnya terluka dalam serangan udara Israel di Gaza. Sebanyak 31 warga Palestina juga tewas dalam serangan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Sementara itu, 13 warga Israel tewas oleh serangan roket Palestina yang ditembakkan dari Jalur Gaza.