Sabtu 29 May 2021 21:05 WIB

Kanada Temukan 215 Jenazah Anak di Gedung Bekas Sekolah

Sistem residen sekolah memisahkan anak pribumi dan keluarga sebagai 'genosida budaya'

Rep: Lintar Satria/ Red: Agus Yulianto
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Foto: Justin Tang / The Canadian Press via AP
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau

REPUBLIKA.CO.ID, OTOWA -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan, negara itu menemukan 215 jenazah anak-anak yang termuda berusia 3 tahun. Jenazah-jenazah tersebut ditemukan di bekas sekolah untuk anak-anak masyarakat pribumi.

Anak-anak itu adalah siswa di Kamloops Indian Residential School yang terletak di British Columbia. Menurut pemerintahan konservasi  Tk'emlúps te Secwépemc sekolah itu ditutup tahun 1978. Jenazah-jenazah ini berhasil ditemukan dengan bantuan pakar radar.

"Kami mengetahui komunitas kami dapat memverifikasinya. Pada saat ini, kami memiliki lebih banyak pertanyaan untuk dijawab," kata Kepala Tk'emlúps te Secwépemc Rosanne Casimir, Sabtu (29/5).

Pada 2015 Kanada merilis hasi penyelidikan yang digelar selama enam tahun mengenai sistem residensi sekolah Kanada yang kini sudah dibubarkan. Penyelidikan menetapkan, sistem yang memisahkan anak-anak pribumi dengan keluarganya itu sebagai 'genosida budaya'.

Laporan tersebut mendokumentasikan pelecehan seksual, fisik, malnutrisi dan kekejian lain yang dialami lebih dari 150 ribu anak-anak yang bersekolah di sana. Sekolah-sekolah itu biasanya dikelola gereja-gereja Kristen dari tahun 1840 hingga 1990-an.

Ditemukan lebih dari 4.100 anak-anak meninggal dunia saat bersekolah di sekolah residensial. Kematian 215 anak-anak yang dikubur di tanah bekas sekolah residensial terbesar di Kanada ini, belum diketahui dan tampaknya tidak tercatat hingga akhirnya ditemukan.

"(Berita ini) menghancurkan hati saya, menjadi pengingat menyakitkan masa gelap dan memalukan sejarah bangsa kami," Trudeau dalam cicitannya.

Pada 2008 pemerintah Kanada resmi meminta maaf atas sistem tersebut. Pemerintahan konservasi Tk'emlúps te Secwépemc Nation mengatakan, mereka sudah bekerja sama dengan koroner dan menghubungi keluarga yang anak-anaknya bersekolah di sekolah itu. Mereka memperkirakan temuan awal akan ditemukan pada pertengahan Juni. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement