Sabtu 19 Jun 2021 00:16 WIB

Tunisia akan Selidiki Upaya Pembunuhan Presiden

Presiden tidak menyebut kelompok orang yang mungkin berada di balik upaya pembunuhan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Nur Aini
Presiden Tunisia Kais Saied
Foto: AP Photo/Mosa'ab Elshamy
Presiden Tunisia Kais Saied

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Tunisia pada Kamis (17/6) telah meluncurkan penyelidikan atas upaya pembunuhan terhadap Presiden Kais Saied. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kehakiman Tunisia Hasna Ben Slimane pada radio lokal Mosaique bahwa ia menyetujui pengadilan banding yang menyelidiki upaya tersebut.

"Mereka yang ingin berdialog, tidak akan pergi keluar negeri secara diam-diam untuk menggulingkan presiden dengan cara apapun, bahkan dengan pembunuhan," kata Saied, dalam pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Tunisia, dilansir di Anadolu Agency, Jumat (18/6).

Baca Juga

Walaupun demikian, Saied tidak menyebut kelompok orang yang mungkin berada di balik upaya semacam itu. Hal itu bisa menjadi sebuah kelalaian yang dapat meningkatkan ketegangan di negara yang terpolarisasi tersebut.

Pada Januari 2021, sebuah amplop mencurigakan sampai di Istana Kepresidenan Carthage. Pihak istana sempat mengkhawatirkan surat tersebut merupakan salah satu upaya pembunuhan. Tetapi kemudian tidak ditemukan bubuk beracun di dalam amplop tersebut.

Tunisia telah dicengkeram oleh krisis mendalam sejak 16 Januari ketika Perdana Menteri Hichem Mechichi mengumumkan perombakan kabinet. Perombakan kabinet tersebut menemui kendala karena Saied menolak untuk mengatur upacara pelantikan para menteri baru.

Negara itu saat ini berada di tengah kemerosotan ekonomi besar. Tekanan ekonomi itu juga diperparah oleh pandemi Covid-19 yang menyerang negara tersebut. Beberapa daerah di Tunisia melancarkan protes terkait krisis yang tengah terjadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement