Senin 28 Jun 2021 00:39 WIB

Sejumlah Negara Berjuang Menahan Penyebaran Varian Delta

Munculnya varian ini memicu kekhawatiran gelombang baru.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah Negara Berjuang Menahan Penyebaran Varian Delta. Tenaga kesehatan memeriksa sejumlah pasien di halaman RSUD Chasbullah Abdulmajid Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (27/6). Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus mengalami lonjakan, berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu 27 Juni 2021 jumlah kasus positif covid-19 bertambah sebanyak 21.324 orang dengan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.115.304 orang. Republika/Thoudy Badai
Foto:

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia tengah menghadapi situasi luar biasa dan berjanji menerapkan kebijakan yang cepat dan tepat. Indonesia mencatat lebih dari 21 ribu kasus baru pada Sabtu yang merupakan jumlah harian tertinggi.

Varian Delta yang pertama kali diidentifikasi di India pada April sangat menular sehingga para ahli mengatakan lebih dari 80 persen populasi perlu divaksinasi untuk melawannya. Varian ini sekarang bertanggung jawab atas lebih dari 90 persen dari semua infeksi baru di Inggris dan sekitar 30 persen di Amerika Serikat.

Ilmuwan Eropa memperkirakan varian Delta 40 hingga 60 persen lebih menular daripada varian Alpha (B.1.1.7) yang pertama kali ditemukan di Inggris. Ahli Vaksin London School of Hygiene and Tropical Medicine dr Annelies Wilder Smith mengatakan varian Delta lebih banyak menginfeksi orang dan menyebar lebih cepat.

“Kami melihatnya di India, Australia, Indonesia, dan Inggris. Saya pikir kita akan melihat sekarang semakin banyak di Eropa dan Amerika,” kata Smith.  

Namun, saat ini belum dikonfirmasi terkait varian Delta merupakan yang paling parah. Para ahli mengatakan Delta menyebar lebih mudah karena mutasi yang membantunya menempel pada sel-sel dalam tubuh.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement