REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Bank Dunia akan meningkatkan pembiayaan pembelian dan penyebaran vaksin Covid-19 menjadi 20 miliar dolar AS. Sebelumnya angka yang ditargetkan adalah 12 miliar dolar AS.
Direktur Pelaksana Operasi Bank Dunia Axel van Trotsenburg pada Rabu (30/6) mengungkapkan, lembaganya telah melihat peningkatan tajam permintaan pembiayaan dari negara-negara berkembang selama pandemi. Pembiayaan tersebut tak hanya terkait atau untuk kebutuhan kesehatan.
Dia mengungkapkan Bank Dunia telah membuat komitmen pinjaman senilai hampir 100 miliar dolar AS sejak pecahnya krisis pada awal 2020. Angka itu jauh di atas normal yang hanya di bawah 60 miliar dolar AS. Permintaan pembiayaan yang tinggi diperkirakan akan terus berlanjut hingga 2022.
Sebelumnya Bank Dunia berkomitmen menyediakan dana dua miliar dolar AS untuk pengembangan, distribusi, dan produksi vaksin di sekitar 40 negara berkembang. Van Trotsenburg mengungkapkan dana tersebut merupakan bagian dari 12 miliar dolar AS yang telah disiapkan Bank Dunia untuk pengembangan dan distribusi vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah serta menengah.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan pihaknya berharap dapat memperluas komitmen senilai empat miliar dolar AS di 50 negara pada pertengahan tahun.