Kamis 01 Jul 2021 15:38 WIB

Pakar Sarankan Inggris Tambah Daftar Resmi Gejala Covid-19

Inggris hanya memiliki tiga gejala Covid-19 dalam daftar resmi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Pasien Covid-19 dibawa menuju RS Royal London, Inggris, Senin (14/6). Peneliti di Inggris mencermati gejala Covid-19 kini berubah menyusul dominannya varian Delta.
Foto:

Para ilmuwan dari University of Oxford menemukan bahwa dokter hanya mendiagnosis 23 ribu kasus long Covid antara Februari 2020 hingga April 2021. Jumlah itu berbanding sangat jauh dengan hasil survei yang menunjukkan ada dua juta pengidapnya.

"Kami sangat terkejut melihat perbedaan hampir 100 kali lipat antara perkiraan survei populasi dan diagnosis yang tercatat secara resmi untuk kondisi yang sama," ucap salah satu pakar, Ben Goldacre.

photo
Gejala Covid-19 terkait varian Delta. - (Republika)

Penyebab dari perbedaan itu bisa jadi karena banyak orang merasakan penyakitnya dalam diam atau dokter tidak mencatat dengan benar ketika pasien mencari bantuan. Apalagi, ada sejumlah gejala yang tak terdaftar secara resmi.

Profesor Tim Spector dari King's College London menyampaikan bahwa gejala yang dirasakan pasien Covid-19 memang berbeda-beda. Bagi yang sudah mendapat vaksinasi, hal itu juga bergantung pada seberapa banyak perlindungan yang didapat.

Prof Spector yang merupakan pemimpin Covid Symptom Study itu mencontohkan gejala utama yang saat ini dicatat di aplikasi Zoe, antara lain sakit kepala, pilek, bersin, kelelahan, dan sakit tenggorokan. Bagi kebanyakan orang, gejala ini akan terasa lebih seperti flu biasa.

"Orang-orang sangat perlu tahu ada lebih dari sekadar tiga gejala klasik," kata Spector.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement