REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Influencer dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko bulan lalu berkumpul di Israel. Mereka melakukan perjalanan tur negara untuk merayakan normalisasi hubungan dengan Israel berdasarkan kesepakatan Abraham Accord.
Tur tersebut diselenggarakan oleh Eyal Biram, yaitu pendiri Israel-Is yang merupakan organisasi nirlaba untuk meningkatkan hubungan Israel dengan negara lain, melalui interaksi pribadi. Tur itu diberi tajuk "Misi Pemimpin Masa Depan ke Israel".
"Jika kita ingin memulai dan membangun masa depan bersama, kita harus memahami bahwa kita berasal dari masa lalu bersama," ujar Biram, dilansir Middle East Monitor, Selasa (6/7).
Menurut Times of Israel, Biram menambahkan bahwa perjalanan tur tersebut bertujuan untuk menyoroti kepemimpinan kaum muda. Melalui tur ini diharapkan para peserta akan kembali ke negara asal mereka, dan mempromosikan normalisasi hubungan dengan Israel.
Para influencer itu nantinya diharapkan dapat memperluas Abraham Accord, sehingga lebih banyak negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Seorang influencer Bahrain, Yousif Mohamed (20 tahun) mengatakan, tujuannya mengikuti tur ke Israel adalah untuk membuka mata orang-orang yang merasa skeptis dengan normalisasi hubungan tersebut. Selain itu, Mohamed menambahkan bahwa dia ingin mencoba untuk mengubah dunia.
"Saya menghadapi sedikit tekanan dan kritik, mungkin karena menjadi salah satu orang Bahrain pertama yang mengunjungi Israel, tapi saya pikir orang-orang membutuhkan waktu untuk membuka pikiran mereka," ujar Mohamed.
"Ketidaktahuan terkadang dapat menghalangi kami dan karena itulah saya memutuskan untuk mengunjungi dan melihat sendiri, dan saya sangat senang bahwa saya telah mengambil langkah itu," kata Mohamed menambahkan.
Kesepakatan normalisasi ditandatangani pada tahun lalu oleh UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko. Kesepakatan ini dikecam oleh warga Palestina, yang mengatakan bahwa negara-negara tersebut telah berkhianat.
Abu Dhabi mengatakan, kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah pencaplokan yang direncanakan Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki. Namun para kritikus percaya bahwa, upaya normalisasi telah dilakukan selama bertahun-tahun. Karena pejabat Israel telah melakukan kunjungan resmi dan menghadiri konferensi ke UEA.
Sebelumnya UEA tidak memiliki hubungan diplomatik atau hubungan lain dengan negara pendudukan. Setelah melakukan normalisasi hubungan, UEA dan Israel sepakat melakukan perjanjian bilateral terkait investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, dan telekomunikasi.