REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Presiden Palestina Mahmoud Abbas melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Israel Reuven Rivlin pada Selasa (6/7). Hal itu terjadi menjelang berakhirnya masa jabatan Rivlin.
“Selama panggilan telepon, Presiden (Abbas) menyatakan harapannya bahwa perdamaian antara kedua belah pihak akan tercapai sesegera mungkin,” kata kantor Abbas dalam keterangan persnya, dikutip laman Ynet News.
Saat melakukan kunjungan ke AS pada akhir Juni lalu, Rivlin meminta Abbas untuk mengakhiri konflik Palestina. “Kita tidak dikutuk untuk hidup bersama, kita ditakdirkan untuk hidup bersama,” kata Rivlin kepada para diplomat di markas besar PBB di New York.
Dia mengisyaratkan optimisme bahwa Israel-Palestina bisa hidup berdampingan. “Terserah kepada kita untuk mengakhiri konflik. Mari kita lupakan masa lalu, mari kita membangun kepercayaan. Ada kemungkinan untuk memastikan masa depan yang cerah bagi rakyat kita,” ucap Rivlin.
Masa jabatan Rivlin sebagai presiden berakhir pada Rabu (7/7). Posisinya akan digantikan Isaac Herzog yang terpilih di parlemen Israel (Knesset) pada 2 Juni lalu.
Peran presiden di Israel sebagian besar bersifat seremonial. Namun, ia pun mengemban tugas untuk mempromosikan persatuan di antara kelompok etnis dan agama.