REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Jumlah kematian akibat Covid-19 di Argentina melampaui 100.000 jiwa pada Rabu (14/7). Kementerian Kesehatan mengumumkan 614 pasien meninggal dalam sehari, sehingga total kematian di negara itu menjadi 100.250 jiwa.

Kementerian juga mengumumkan 19.697 kasus baru Covid-19, sehingga total kasusnya jadi 4.702.657. Sementara itu, sebanyak 4,3 juta pasien sudah dinyatakan pulih.

Pekan lalu, Presiden Alberto Fernandez menyesali setiap kematian karena Covid-19 dalam pidatonya, sambil menekankan pentingnya kampanye vaksinasi Argentina. "Saya jamin pemerintah tidak akan berhenti memvaksinasi setiap orang di Argentina hingga beberapa bulan mendatang," kata dia.

Sejauh ini, Argentina telah memvaksinasi 20.605.189 dari sekitar 45 juta warganya dengan setidaknya satu dosis vaksin, sedangkan 5.113.342 orang telah menerima dua dosis vaksin.

Selama kampanye vaksinasi, Argentina sebagian besar mengandalkan vaksin Sputnik V Rusia, vaksin Sinopharm China, dan vaksin AstraZeneca/Oxford Inggris-Swedia. Karena risiko kesehatan dari varian Covid-19 yang menyebar di seluruh negeri, Argentina saat ini membatasi jumlah warga asing yang memasuki negara tersebut.

Pandemi Covid-19 juga berdampak pada ekonomi Argentina yang telah mengalami resesi sejak 2018. Pada 20 Maret 2020, Presiden Fernandez memberlakukan penguncian yang ketat. Dia mengakui bahwa akan ada konsekuensi ekonomi bagi Argentina tetapi ketika dihadapkan pada pilihan menyelamatkan ekonomi atau nyawa, dia memilih nyawa.

Ikuti Whatsapp Channel Republika