REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berharap situasi Covid-19 di Jepang akan membaik untuk cukup memungkinkan sejumlah penonton di Paralimpiade Tokyo. Olimpiade akan dimulai pekan depan secara tertutup di tengah keadaan darurat di Tokyo. Demikian dilaporkan Kyodo pada Jumat (17/7).
Menurut Suga membatalkan pertandingan, yang ditunda satu tahun untuk pertama kalinya dalam sejarah modern karena pandemi, tidak pernah dianggap sebagai pilihan. Ia menambahkan bahwa menjadi tuan rumah acara olahraga global itu akan menjadi kesempatan untuk mengirim pesan dari Jepang ke seluruh dunia.
"Akan menyenangkan memiliki setidaknya beberapa penonton ketika Paralimpiade diadakan dari 24 Agustus hingga 5 September," kata Suga. Dia menambahkan keputusan tersebut akan dibuat bersama penyelenggara termasuk pemerintah, panitia penyelenggara Jepang, dan Komite Paralimpiade Internasional (IPC).
Penyelenggara awalnya setuju untuk mengizinkan hingga 10.000 penonton per venue di Olimpiade. Akan tetapi keputusan itu dibatalkan setelah lonjakan kasus virus corona memaksa Suga untuk mengumumkan keadaan darurat Covid-19 keempat di Tokyo.
Penyelenggara telah berjanji Olimpiade akan berjalan aman dan terjamin. Akan ada tes yang ketat dan pembatasan aktivitas delegasi untuk mencoba menenangkan kekhawatiran di antara masyarakat umum. Sebagaimana diketahui, banyak di antara masyarakat yang ingin Olimpiade dibatalkan atau ditunda lagi.
Olimpiade Tokyo akan diadakan tanpa penonton di sebagian besar tempat. Para pejabat mendesak masyarakat untuk tinggal di rumah dan menonton lewat televisi.