REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Otoritas Islam Singapura menggelar shalat Idul Adha pada Selasa (20/7) dengan membatasi jumlah jamaah yang hadir dan hanya membolehkan mereka yang telah divaksinasi penuh.
Dalam keterangannya pada Senin (19/7), Majelis Agama Islam Singapura (MUIS) mengatakan sebanyak 19 masjid akan menyediakan lebih dari 100 ruang bagi jemaah yang telah divaksinasi penuh.
“Shalat berjamaah harus dilakukan di zona aman yang dibatasi di masjid-masjid dengan jamaah yang sudah booking terlebih dahulu. Alternatifnya, bisa juga salat berjamaah di rumah bersama anggota keluarga,” terang MUIS.
MUIS menambahkan salat Hari Raya dan khotbah Iduladha akan ditayangkan secara live di SalamSG TV bagi yang tidak mampu memesan slot salat Hari Raya di masjid. MUIS juga telah menyediakan sumber-sumber keagamaan di website www.muslim.SG bagi mereka yang melaksanakan salat Hari Raya di rumah bersama keluarga.
MUIS meminta warga untuk menghindari berjabat tangan dan sebagai gantinya cukup di mana s meletakkan tangan mereka dekat dengan hati sebagai tanda salam
“Tetap pakai masker saat mengunjungi kerabat dan teman di rumah,” tulis MUIS.
Singapura kembali mencatat peningkatan 92 kasus pada Senin (19/7) yang berasal dari klaster komunitas, membawa negara itu mencatat total infeksi menjadi lebih dari 63.000. Sekitar 73 persen dari 5,7 juta penduduk Singapura telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.
Namun pemerintah mendorong agar lebih banyak lansia yang divaksinasi, karena mereka yang berusia di atas 70 tahun memiliki tingkat vaksinasi terendah sekitar 71 persen.