Selama berbulan-bulan, kedua belah pihak telah bertemu di dalam dan di luar ibu kota Qatar tapi belum menemukan titik terang. Sebuah pernyataan bersama pada Ahad malam mengatakan mereka telah sepakat tentang perlunya mencapai solusi yang adil dan akan bertemu lagi pekan depan.
Setelah pertemuan puncak pada akhir pekan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan pemerintahannya berharap untuk memulai pembicaraan dengan Taliban mengenai penolakan kelompok itu untuk membiarkan Ankara mengelola bandara Kabul setelah pasukan AS mundur dari Afghanistan.
Turki telah bernegosiasi dengan pejabat pertahanan AS mengenai tawaran untuk mengamankan bandara yang merupakan kunci untuk memungkinkan negara-negara mempertahankan kehadiran diplomatik di Afghanistan.
Menanggapi ini, Taliban menyebut usulan Turki sebagai tindakan tercela. Sementara itu, pertempuran terus berlanjut dengan Taliban dan pemerintah mengklaim telah mengambil keuntungan di berbagai bagian negara itu.
Selama akhir pekan, Pemimpin Tertinggi Taliban Hibatullah Akhundzada mengatakan dia sangat mendukung penyelesaian politik bahkan ketika kelompok itu melanjutkan serangannya. Taliban telah merebut distrik, penyeberangan perbatasan, dan mengepung ibu kota provinsi saat pasukan asing bersiap untuk keluar sepenuhnya pada akhir Agustus. n Meiliza Laveda