REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB - Setidaknya tujuh warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan rezim di Provinsi Idlib, barat laut Suriah, Kamis pagi.
Menurut Pertahanan Sipil Suriah White Helmets, rezim dan kelompok teror pendukung melakukan serangan di Desa Iblin, selatan Idlib, dengan senjata darat-ke-darat.
Tiga anak dan seorang wanita termasuk di antara korban yang tewas dalam serangan itu. Para korban luka dibawa ke rumah sakit setempat.
Menurut observatorium dari pasukan lawan, pesawat tempur yang diduga milik Rusia melakukan serangan udara di desa selatan al-Bara, Ehsim dan Mareian pada dini hari,
Idlib berada dalam zona de-eskalasi yang dibuat berdasarkan perjanjian antara Turki dan Rusia pada Maret 2020.
Namun, rezim Suriah secara konsisten melanggar ketentuan gencatan senjata dan sering meluncurkan serangan di dalam zona de-eskalasi.
Suriah telah terperosok dalam perang sipil yang kejam sejak awal 2011, ketika rezim Assad menindak protes pro-demokrasi dengan kekerasan.
Selama satu dekade terakhir, sekitar setengah juta orang telah terbunuh dan lebih dari 12 juta orang harus meninggalkan rumah mereka akibat perang.