REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping dilaporkan telah mengunjungi Daerah Otonomi Tibet pada 21-22 Juli waktu setempat. Ini merupakan kunjungan pertamanya yang tercatat sebagai pemimpin bangsa.
Xi terbang ke kota Nyingchi pada Rabu (21/7). Dia dan rombongan kemudian naik kereta api ke ibu kota Tibet Lhasa pada hari berikutnya di sepanjang bagian dari kereta api elevasi tinggi yang sedang dibangun untuk menghubungkan wilayah perbatasan pegunungan dengan provinsi Sichuan.
Menurut kantor berita resmi Xinhua, di Lhasa, Xi mengunjungi sebuah biara dan Lapangan Istana Potala. Dia memantau etnis agama dan perlindungan warisan budaya Tibet. Istana tersebut adalah rumah tradisional pemimpin spiritual Buddha Tibet, Dalai Lama, yang berada di pengasingan dan telah dicap sebagai separatis berbahaya oleh Beijing.
Di Nyingchi, ia juga memeriksa peremajaan pedesaan dan perlindungan lingkungan. Tibet berada di perbatasan China dengan India dan dipandang memiliki kepentingan strategis yang kritis bagi Beijing. Tahun lalu China dan India mengalami ketegangan dengan bentrokan paling serius dalam beberapa dekade di perbatasan mereka yang disengketakan di Himalaya, dengan kematian di kedua sisi.
Foto-foto yang dirilis oleh Xinhua menunjukkan Xi didampingi oleh Zhang Youxia, wakil ketua Komisi Militer Pusat Cina dan seorang jenderal senior di Tentara Pembebasan Rakyat. Xi terakhir berada di Tibet pada 2011, ketika dia menjadi wakil presiden.
Beijing mengirim pasukan ke Tibet pada 1950 dalam apa yang secara resmi disebut sebagai pembebasan damai. Pemerintah berusaha mempertahankan kehadiran keamanan yang ketat di kawasan itu, yang rawan kerusuhan.