REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Otoritas Irak telah menangkap sel teroris yang mendalangi aksi bom bunuh diri di Baghdad awal pekan ini. Insiden itu menewaskan lebih dari 30 orang.
“Kami telah menangkap semua anggota sel teroris pengecut yang merencanakan dan melakukan serangan di pasar Al-Woheilat di Kota Sadr di ibu kota. Mereka akan diadili hari ini,” kata Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhemi pada Sabtu (24/7), dikutip laman Al Arabiya.
Pada Senin (19/7) lalu, seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di lingkungan pasar di kota Sadr, Baghdad. Aksi itu mengakibatkan 35 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Korban meninggal termasuk wanita serta anak-anak.
Serangan itu menuai kecaman keras karena dilakukan pada malam menjelang Idul Adha. Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut. Presiden Irak Barham Salih menyebut pemboman itu sebagai kejahatan keji.
“Mereka menargetkan warga sipil kami di kota Sadr pada malam Idul Adha. Mereka tidak mengizinkan orang-orang bersukacita, bahkan untuk sesaat,” ujar Salih lewat akun Twitter pribadinya.
Serangan bom yang menargetkan pasar padat pengunjung telah terjadi sebanyak tiga kali sepanjang tahun ini di Irak. Pada April lalu, setidaknya empat orang tewas dalam serangan bom mobil di kota Sadr. Bahan peledak dipasang pada mobil yang diparkir di pasar.