Senin 02 Aug 2021 23:00 WIB

Menhan Azerbaijan Perintahkan Tentara Bersiap Hadapi Armenia

Tentara Armenia kembali langgar perjanjian gencatan senjata dan menembaki Azerbaijan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Seorang penjaga perdamaian Rusia masuk ke Dadivank, sebuah biara Gereja Apostolik Armenia yang berasal dari abad ke-9, setelah pengalihan wilayah Kalbajar ke kendali Azerbaijan, sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengharuskan pasukan Armenia untuk menyerahkan wilayah Azerbaijan yang mereka pegang di luar. Nagorno-Karabakh, dekat Kalbajar, Azerbaijan, Rabu, 2 Desember 2020.
Foto: AP/Emrah Gurel
Seorang penjaga perdamaian Rusia masuk ke Dadivank, sebuah biara Gereja Apostolik Armenia yang berasal dari abad ke-9, setelah pengalihan wilayah Kalbajar ke kendali Azerbaijan, sebagai bagian dari kesepakatan damai yang mengharuskan pasukan Armenia untuk menyerahkan wilayah Azerbaijan yang mereka pegang di luar. Nagorno-Karabakh, dekat Kalbajar, Azerbaijan, Rabu, 2 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - Menteri Pertahanan (Menhan) Azerbaijan Kolonel Jenderal Zakir Hasanov memerintahkan tentara untuk bersiap menghadapi kemungkinan serangan Armenia. Hasanov meminta para tentara siap akan provokasi perbatasan Armenia sehubungan dengan perkembangan terakhir di wilayah Kalbajar.

"Kita harus bersiap akan setiap penindasan segera dari tembakan dari sisi perbatasan Armenia," ujar Hasanov menyerukan pada pertemuan resmi yang diadakan di Pos Komando Pusat dikutip dari laman Yeni Safak, Senin (2/8).

Baca Juga

Tentara Armenia kembali melanggar perjanjian gencatan senjata dan menembaki posisi Azerbaijan di wilayah Kalbajar pada Kamis pekan lalu. Hubungan antara bekas republik Soviet telah tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Nagorno-Karabakh, juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.

Bentrokan baru meletus September lalu dan berakhir pada 10 November dengan gencatan senjata yang ditengahi Rusia. Selama konflik 44 hari, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 permukiman dan desa dari pendudukan Armenia selama hampir tiga dekade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement