REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz memperingatkan bahwa negaranya siap untuk menyerang Iran, Kamis (5/8). Tel Aviv mengeluarkan ancaman terhadap Teheran setelah serangan pesawat tak berawak mematikanke sebuah kapal tanker minyak di laut.
Berbicara kepada situs berita Ynet, Gantz menanggapi pertanyaan apakah Israel siap untuk menyerang Iran? Ia lalu menjawab "ya" dengan blak-blakan. "Kami berada pada titik di mana kami perlu mengambil tindakan militer terhadap Iran. Dunia perlu mengambil tindakan terhadap Iran sekarang," ujarnya.
Komentar Gantz muncul saat Israel melobi negara-negara lain untuk bertindak di PBB menyusul serangan Iran pekan lalu di kapal tanker minyak Mercer Street yang menewaskan dua orang. Kapal tanker itu dihantam lepas pantai Oman di Laut Arab dan merupkan kapal yang dikelola oleh sebuah perusahaan milik seorang miliarder Israel.
Mendapatkan ancaman dari Israel, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menggambarkan ucapan Gantz sebagai pelanggaran berani lainnya terhadap hukum Internasional. Dia menilai dan perilaku jahat yang diduga berasal dari dukungan buta Israel untuk Barat.
"Kami menyatakan ini dengan jelas. Setiap tindakan bodoh terhadap Iran akan mendapat tanggapan yang tegas, jangan uji kami," ujar Khatibzadeh.
Sehari sebelumnya , dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB, wakil duta besar Iran untuk PBB Zahra Ershadi menggambarkan Israel sebagai sumber utama ketidakstabilan. Israel memunculkan ketidakamanan di Timur Tengah dan sekitarnya selama lebih dari tujuh dekade.
“Rezim ini memiliki catatan kelam yang panjang dalam menyerang navigasi komersial dan kapal sipil. Dalam waktu kurang dari dua tahun, rezim ini telah menyerang lebih dari 10 kapal komersial yang membawa minyak dan barang-barang kemanusiaan yang ditujukan ke Suriah," ujar Ershadi.
Komentar Ershadi merujuk pada perang bayangan yang sedang berlangsung di perairan Timur Tengah sejak 2019. Peristiwa ini telah menyebabkan kapal-kapal Iran dan yang terkait dengan Barat diserang.
Provokasi terbaru terjadi awal pekan ini, sebuah kapal tanker aspal di lepas pantai Uni Emirat Arab diserang di Teluk Oman. Pelaku disebut sempat merebut kapal itu sebentar sebelum berangkat pada Rabu (4/8).
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu, meskipun rekaman komunikasi radio dari kapal mengungkapkan salah satu anggota kru mengatakan bahwa orang Iran bersenjata telah menaiki Asphalt Princess. Iran telah membantah terlibat.