Kamis 12 Aug 2021 08:20 WIB

PBB: 390 Ribu Warga Afghanistan Mengungsi

Lonjakan besar pengungsian di Afghanistan terjadi sejak Mei 2021

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Keluarga pengungsi internal Afghanistan digambarkan saat mereka tiba di sebuah kamp pengungsi di Kandahar, yang melarikan diri dari pinggiran kota karena pertempuran yang sedang berlangsung antara pejuang Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan [Javed Tanveer/AFP]
Foto: Al Jazeera
Keluarga pengungsi internal Afghanistan digambarkan saat mereka tiba di sebuah kamp pengungsi di Kandahar, yang melarikan diri dari pinggiran kota karena pertempuran yang sedang berlangsung antara pejuang Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan [Javed Tanveer/AFP]

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- PBB mencatat sekitar 390 ribu orang telah mengungsi pada 2021 hingga Agustus di Afghanistan. Laporan itu muncul di tengah serangan Taliban yang masih berlangsung di negara yang dilanda perang saudara itu.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengatakan, telah terjadi lonjakan besar pengungsian sejak Mei. Sekitar 5.800 Pengungsi Internal (IDP) tiba di Kabul antara 1 Juli dan 5 Agustus.

Baca Juga

Mereka mencari keselamatan dari konflik dan ancaman lainnya. Sementara sebagian besar tinggal bersama keluarga dan teman, tetapi beberapa orang tinggal di tempat terbuka.

"Meskipun situasi keamanan memburuk, badan-badan kemanusiaan tetap tinggal dan mengirimkan kepada orang-orang yang membutuhkan, mencapai 7,8 juta orang dalam enam bulan pertama tahun ini," kata Dujarric kepada wartawan di markas besar PBB di New York seperti dikutip laman Anadolu Agency, Kamis (12/8).

"Kemampuan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan LSM lokal dan internasional untuk tinggal dan memberikan tergantung pada penghapusan rintangan birokrasi oleh para pihak, keamanan staf, dan dana tambahan yang segera dimobilisasi," ujarnya menambahkan.

Baca juga : Pemotongan Dana oleh Israel Perburuk Keuangan Palestina

Sejauh ini sedikitnya 10 tim telah dikerahkan ke Afghanistan untuk menilai situasi orang-orang yang tinggal di tempat terbuka di Kabul. Mereka telah mengidentifikasi lebih dari 4.500 pria, perempuan, dan anak-anak yang membutuhkan tempat tinggal, makanan, sanitasi, dan air minum.

Kekerasan telah meningkat di seluruh Afghanistan ketika pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS) hampir ditarik setelah 20 tahun operasi militer. Taliban dengan cepat merebut beberapa distrik administratif yang lebih kecil dan kini menargetkan kota-kota besar dan kecil. Mereka telah merebut sembilan pusat provinsi dari pasukan pemerintah dalam enam hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement