Kamis 12 Aug 2021 20:13 WIB

Drone Canggih Turki Buat Ketar-Ketir Kongres AS

Drone canggih Turki perlahan mulai menguasai pasar global.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat drone buatan Turki
Foto: Anadolu Agency
Pesawat drone buatan Turki

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebanyak 27 anggota Kongres Amerika Serikat (AS) telah menyuarakan keprihatinan dan kekhawatiran atas kendaraan udara tak berawak (UAV) atau drone Turki, yang telah menguasai global. Kekhawatiran ini dituangkan dalam sebuah surat yang dikirim kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Para ahli mengatakan bahwa surat itu terkait dengan peningkatan aktivitas lobi anti-Turki di AS dalam beberapa tahun terakhir. Surat itu tidak membahas dampak positif drone Turki, yang telah digunakan untuk menghalangi Rusia memajukan kepentingannya di beberapa wilayah.

Baca Juga

Para anggota Kongres menuduh bahwa UAV Turki menggoyahkan banyak wilayah di dunia dan mengancam kepentingan, sekutu, dan mitra AS. Mereka mengatakan bahwa drone Turki telah dikerahkan ke Azerbaijan, Suriah dan Libya.

"Turki telah menandatangani perjanjian untuk menjual drone ke Polandia dan Pakistan, mereka juga sedang mendiskusikan produksi bersama UAV bersenjata dan sistem pertahanan anti-drone dengan Rusia dan Pakistan," ujar pernyataan anggota Kongres, dilansir Daily Sabah, Kamis (12/8).

Pihak berwenang di Turki mengatakan, mereka telah menjadi produsen drone terbesar keempat di dunia, sejak Ankara mengambil alih produksi dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada senjata Barat. Drone Turki telah mendapatkan popularitas sejak berhasil digunakan dalam konflik di Suriah, Libya dan Azerbaijan.

Turki telah memperoleh pengalaman luar biasa dalam beberapa tahun terakhir saat memerangi kelompok teroris PKK di dalam perbatasannya, yang diperluas oleh Ankara melalui negara tetangga Irak dan Suriah melalui operasi kontraterorisme lintas batas.

Chief Technology Officer (CTO) Baykar Selcuk Bayraktar mengatakan, mereka melakukan kontrak pembelian drone dengan 10 negara. Salah satunya adalah

Polandia yang telah menandatangani kontrak untuk pembelian Bayraktar TB2, dan menjadi negara anggota NATO pertama yang mengakuisisi drone Turki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement