Rabu 18 Aug 2021 11:15 WIB

Pengusaha AS Didakwa Usai Bantu Angkatan Udara Venezuela

Pengusaha itu dinilai melanggar aturan sanksi yang diterapkan AS ke Venezuela.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Venezuela Nicolas Maduro.
Foto: AP/Ariana Cubillos
Presiden Venezuela Nicolas Maduro.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pengusaha Amerika Serikat (AS) didakwa pasal pencucian uang dan melanggar sanksi AS terhadap Venezuela. Berdasarkan dokumen Pengadilan Distrik, Distrik Florida Selatan, AS, pengusaha itu membantu memperbaiki pesawat militer Venezuela.

Chief Executive Officer Achabal Technologies In yang berkantor di Miami, Jorge Nobrega ditahan Ahad (16/8) lalu. Dokumen pengadilan menyebutkan ia diperkirakan akan menghadiri sidang pada Rabu (18/7). Pengacaranya belum dapat dimintai komentar.

Baca Juga

Washington menerapkan sanksi pada perusahaan minyak milik Venezuela, PDVSA serta sejumlah entitas dan individu yang berkaitan dengan pemerintahan negara Amerika Selatan itu. Sanksi itu bagian dari upaya AS menjatuhkan Presiden Nicolas Maduro yang dituduh melanggar hak asasi manusia, mencurangi pemilu dan korupsi.  

Departemen Keamanan Dalam Negeri menggelar penyelidikan pada April 2019 lalu pada Nobrega yang diduga membantu memperbaiki pesawat tempur Sukhoi SU-30 milik Venezuela. Berdasarkan dokumen penyidik, Nobrega tidak meminta izin ke Pemerintah AS lebih dulu.

Ia diduga menyembunyikan asal pembayaran yang ia terima dari pemerintah Venezuela. Dokumen pengadilan menyebutkan Nobrega diduga membuka rekening di Portugal untuk menerima 'sejumlah pembayaran atas jasanya pada Venezuela.'

Dokumen pengadilan menyebutkan beberapa pembayaran diduga berasal dari perusahaan penyulingan aspal Thailand, Tipco Asphalt PCL, pembeli minyak mentah terbesar PDVSA. Perusahaan minyak itu dituduh mengarahkan Tipco untuk membayarkan uang ke rekening di Portugal.

Baik Tipco maupun PDVSA merespons permintaan komentar atas penangkapan Nobrega. Pada November 2020 lalu Tipco mengatakan sesuai permintaan Kementerian Luar Negeri AS mereka telah menghentikan pembelian minyak dari PDVSA. Maduro kerap menyebut sanksi AS sebagai 'blokade kriminal'.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement