REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Badan Migrasi PBB melaporkan bahwa hingga 47 orang termasuk tiga anak di bawah umur hilang setelah kapal yang mereka tumpangi mengalami masalah mesin dalam perjalanan ke Kepulauan Canary Spanyol, Selasa (17/8) waktu setempat. Para migran tersebut dikhawatirkan tewas dalam perjalanannya dari Sahara Barat.
Kapal yang mengalami kecelakaan tersebut membawa 54 orang. Kapal itu meninggalkan Laayoune di Sahara Barat sekitar 3 Agustus sebelumnya mesinnya mati.
Pernyataan tersebut didasarkan oleh keterangan tujuh orang saksi yang selamat dan dijemput oleh penjaga pantai Mauritania. "Kami bekerja dengan pihak berwenang Mauritania untuk mencari jasad para migran yang meninggal dalam perjalanan ke Kepulauan Canary," ujar Juru Bicara International Organization of Migration, Boubacar Seybou.
Fuerteventura, yang paling dekat dari Kepulauan Canary ke pantai Afrika, terletak sekitar 100 km (60 mil) dari Laayoune. Dari 1 Januari hingga 31 Juli, setidaknya 7.531 orang mencapai Kepulauan Canary Spanyol dari Afrika Barat, menurut angka pemerintah Spanyol, naik 136 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020.