REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Seorang pengusaha Amerika Serikat (AS) didakwa dengan pelanggaran sanksi dan pencucian uang. Dia diduga membantu perbaikan pesawat militer Venezuela.
Menurut pengaduan yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida, Pemimpin Eksekutif Achabal Technologies Inc, Jorge Nobrega ditahan pada Ahad (15/8). Dia dijadwalkan hadir dalam persidangan di pengadilan Miami pada Rabu (18/8). Pengacara pembela Nobrega sejauh ini tidak menanggapi permintaan komentar.
Badan investigasi Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pada April 2019 membuka penyelidikan terhadap Nobrega, karena diduga membantu militer Venezuela memperbaiki armada pesawat tempur Sukhoi SU-30 Rusia. Menurut surat pernyataan penyidik, Nobrega melakukan perbaikan tanpa meminta izin AS.
Dalam upaya yang diduga untuk menyembunyikan pembayaran asal diterima dari pemerintah Venezuela, Nobrega diduga membuka rekening bank untuk Achabal di Portugal. Dia diduga menerima pembayaran berkali-kali pembayaran dari Venezuela.
Beberapa pembayaran diduga berasal dari penyulingan aspal Thailand Tipco Asphalt PCL (TASCO.BK), pembeli utama minyak mentah PDVSA. PDVSA diduga mengarahkan Tipco untuk mengirim uang ke rekening Achabal di Portugal.
Penangkapan Nobrega dan dugaan keterlibatan Tipco sebelumnya dilaporkan oleh Associated Press pada Selasa (17/8). Tipco maupun PDVSA tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tipco pada November 2020 mengatakan telah menyelesaikan penghentian pembelian minyak mentah dari Venezuela, sesuai permintaan Departemen Luar Negeri AS.
Washington telah memberikan sanksi kepada perusahaan minyak negara Venezuela, PDVSA, serta entitas dan individu penting lainnya yang berafiliasi dengan pemerintah. Sanksi ini sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro, yang dituduh melakukan pelanggaran hak, korupsi, dan kecurangan pemilu.
Maduro sering mengecam sanksi AS sebagai blokade kriminal. Dia telah meminta Washington untuk melonggarkannya.