Senin 23 Aug 2021 15:49 WIB

Eks Presiden Bolivia Mencoba Bunuh Diri di Penjara

Jeanine Anez mengalami depresi akut usai didakwa pasal genosida.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Dalam file foto 6 Agustus 2020 ini, Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez, mengenakan topeng di tengah pandemi virus corona, menghadiri acara Hari Kemerdekaan di La Paz, Bolivia. Virus itu membuat Anez diisolasi pada bulan Juli, tetapi dia mengatakan dia merasa sehat.
Foto: AP/Juan Karita
Dalam file foto 6 Agustus 2020 ini, Presiden sementara Bolivia Jeanine Anez, mengenakan topeng di tengah pandemi virus corona, menghadiri acara Hari Kemerdekaan di La Paz, Bolivia. Virus itu membuat Anez diisolasi pada bulan Juli, tetapi dia mengatakan dia merasa sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, LA PAZ -- Mantan Presiden Bolivia Jeanine Anez mencoba bunuh diri  setelah jaksa menjatuhkan dakwaan tindakan genosida atas kematian pengunjuk rasa pada 2019. Direktur penjara Juan Carlos Limpias mengatakan, Anez dalam kondisi stabil.

"Kami dapat menginformasikan bahwa kesehatannya stabil. Saat ini, dia bersama keluarganya di lembaga pemasyarakatan. Keluarga menjadi faktor penting untuk membantu meningkatkan kondisinya,” ujar Limpias, dilansir Aljazirah, Senin (23/8).

 

Putri Anez, Carolina Ribera, mengatakan, ibunya melakukan upaya bunuh diri pada Sabtu (21/8) karena mengalami depresi akut. Anez depresi berada di tahanan dalam kurun waktu yang cukup lama.

 

Pengacara Anez, Norma Cueller, mengatakan, tindakan Anez merupakan pertanda bahwa dia membutuhkan pertolongan. Anez merasa sangat dilecehkan.  "Ini adalah seruan minta tolong dari mantan presiden. Dia merasa sangat dilecehkan," kata Cueller.

 

Anez ditahan pada awal tahun ini atas tuduhan bahwa dia berpartisipasi dalam kudeta untuk menggulingkan mantan Presiden Evo Morales pada 2019. Dia telah membantah tuduhan itu. Anez mengatakan, dia adalah korban penganiayaan politik.  

 

 

Baca Juga

 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement