REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang bergegas mengirim tiga pesawat ke ibu kota Afghanistan, Kabul, setelah mendapat kecaman dari jajaran partai yang berkuasa karena mengevakuasi sejumlah warga negara dan staf lokal yang bekerja untuk kedutaannya dengan pesawat Inggris pekan lalu.
"Mengamankan keselamatan wargaJepang (di Afghanistan) adalah prioritas utama kami, dan kami juga menganggap penting untuk mengamankan keselamatan staf lokal kedutaan dan JICA (Badan Kerja Sama Internasional Jepang)," kata juru bicara pemerintah Jepang Katsunobu Kato, Senin (23/8).
Keputusan itu muncul setelah Partai Demokrat Liberal mengkritik keputusan pemerintah Perdana Menteri Yoshihide Suga untuk menerbangkan staf kedutaan Jepang dengan pesawat militer Inggris.
Jepang menutup kedutaan besarnya di Kabul pada 15 Agustus dan menerbangkan stafnya ke Dubai, sementara tim Kementerian Pertahanan Jepang berangkat ke Kabul untuk mempersiapkan evakuasi staf yang bekerja dengan Kedutaan Besar Jepang dan Badan Kerja Sama Internasional Jepang.
Menurut laporan Kyodo News, Jepang akan menerbangkan satu pesawat angkut C-2 hari ini dan dua C-130 pada Selasa. Sejumlah warga negara Jepang yang bekerja untuk organisasi internasional masih berada di negara yang dilanda perang itu.
Afghanistan kini menyaksikan akhir dari invasi pimpinan AS ketika pasukan asing bergegas untuk sepenuhnya menarik diri dari negara itu pada akhir bulan ini setelah AS menandatangani kesepakatan dengan Taliban pada Februari tahun lalu. Suga akan bergabung dengan KTT online G7 pada Selasa untuk membahas situasi di Afghanistan.