REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemerintah bidang kesehatan Palestina mengatakan pria yang ditembak saat bentrokan dengan pasukan Israel di perbatasan Gaza pekan lalu meninggal dunia. Hamas mengidentifikasi pria itu bernama Osama Dueji.
Laki-laki berusia 32 tahun itu anggota organisasi sayap Hamas. Kelompok yang mengusai Gaza tersebut mengungkapkan duka cita dan menyebutnya 'pahlawan syahid.'
Seorang anggota milisi Hamas mengikuti proses pemakaman Dueji di kamp pengungsian Jabaliya, Gaza. Fotonya menggunakan seragam militer dan ikat kepala sambil memegang senjata laras panjang dipublikasikan.
Hamas berencana menggelar unjuk rasa lanjutan di sepanjang perbatasan yang tampaknya akan menimbulkan kekerasan. Militer Israel mengatakan mereka menambah pengerahan pasukan menjelang demonstrasi.
Pada Sabtu (21/8) lalu, Dueji ditembak pada kakinya dalam unjuk rasa yang berakhir dengan kerusuhan di perbatasan. Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan tembakan Israel melukai 41 warga Palestina termasuk seorang anak laik-laki berusia 13 tahun yang ditembak di kepala.
Sementara, polisi perbatasan Israel yang terluka parah usai ditembak seorang warga Palestina di kepalanya masih dirawat di rumah sakit. Video yang tersebar memperlihatkan seorang pria Palestina menembakkan pistol dari titik tak terlihat ke sniper Israel melalui lubang di tembok semen.
Militer Israel meresponsnya dengan mengebom gudang senjata Hamas di Jalur Gaza pada Ahad (22/8). Ratusan warga Palestina turun ke jalan Sabtu pekan lalu untuk memprotes blokade Mesir-Israel dan langkah Israel menahan dana hibah dari Qatar.