Jumat 27 Aug 2021 13:24 WIB

Kasus Rawat Inap Anak Positif Covid-19 di AS Cetak Rekor

Makin banyak anak di AS yang membutuhkan rawat inap setelah positif Covid-19.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi Covid-19. AS mencatat kasus tertinggi rawat inap anak akibat Covid-19.
Foto:

Sementara itu, bagi anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, vaksin juga tersedia melalui otorisasi penggunaan darurat. Tetapi, bagi anak-anak di bawah usia ini, di mana kasus Covid-19 juga banyak ditemukan, pihak berwenang khawatir bahwa banyak orang tua yang berusaha memberikan vaksin pada mereka, meski hingga saat ini belum ada produk yang memenuhi syarat.

“Ini akan menjadi perhatian besar bahwa orang tua akan memvaksinasi anak-anak di bawah umur padahal kami belum memiliki dosis yang tepat bagi mereka, termasuk tentang keamanan dan kemanjurannya,” ujar Komisaris FDA, Janet Woodcock, dilansir Fox News, Jumat (27/8).

photo
Gejala Covid-19 paling umum pada anak. - (Republika)

Woodcock mengatakan bahwa masih diperlukan informasi dan data tentang penggunaan vaksin bagi anak-anak yang berusia di bawah 12 tahun. American Academy of Pediatrics (AAP) juga mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa pemberian vaksin kepada anak-anak di bawah 11 tahun saat ini masih dilarang.

"Kami tahu para orang tua sangat ingin dapat memberikan perlindungan vaksin ini kepada anak-anak mereka, dan American Academy of Pediatrics berbagi perasaan mendesak itu," kata Lee Savio Beers, selaku presiden AAP.

Namun, Beers mengatakan bahwa para orang tua masih harus menunggu. Sementara waktu, mereka perlu terus berusaha melakukan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan semaksimal mungkin bagi buat hati mereka. Beers menyebut bahwa varian delta telah menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah kasus Covid-19 pada anak-anak dan orang dewasa.

"Sementara kami menunggu vaksin disahkan untuk anak-anak, penting bagi setiap orang yang memenuhi syarat sekarang untuk mendapatkan vaksin. Itu akan membantu mengurangi penyebaran virus dan melindungi mereka yang terlalu muda untuk divaksinasi," jelas Beers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement