REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban mengatakan pada Kamis malam bahwa China akan mempertahankan kedutaannya di ibu kota Afghanistan, Kabul. Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengumumkan kabar itu setelah Abdul Salam Hanafi, wakil direktur kantor politik Taliban di Doha, Qatar, berbicara melalui telepon dengan Wakil Menteri Luar Negeri China Wu Jianghao.
“Kedua belah pihak membahas situasi negara yang sedang berlangsung dan hubungan di masa depan,” kata Shaheen.
“Hubungan kami akan meningkat dibandingkan dengan masa lalu,” ujar dia mengutip Wu.
Menurut Shaheen, Afghanistan dapat memainkan peran penting dalam keamanan dan pengembangan kawasan. Dia mengatakan China akan meningkatkan bantuan kemanusiaannya ke Afghanistan, terutama untuk pengobatan Covid-19.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/taliban-china-akan-pertahankan-kedutaannya-di-kabul/2354444.
Pada Rabu, Taliban mengatakan China akan menjadi mitra utamanya dan membantu membangun kembali Afghanistan. "China akan menjadi mitra utama kami dan merupakan peluang besar bagi kami karena siap untuk berinvestasi di negara kami dan mendukung upaya rekonstruksi," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh surat kabar Italia La Repubblica.
Sebelumnya, Sher Mohammad Abbas Stanekzai, kepala kantor politik Taliban di Qatar, bertemu dengan Simon Gass, perwakilan khusus Perdana Menteri Inggris Boris Johnson untuk transisi Afghanistan.
“Pertemuan itu berfokus pada bantuan kemanusiaan, keamanan dan masalah politik serta hubungan bilateral,” kata Muhammad Naeem Wardak, juru bicara Taliban lainnya.
Mengutip delegasi Inggris, dia mengatakan mereka telah menggandakan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan dan siap untuk terus bekerja sama dengan Imarah Islam dalam hal ini.