Kesalahan itu terungkap pada 2017, setelah orang yang dikira sebagai ayahnya menuntut tes paternitas dalam perselisihan tunjangan anak. Hasil tes menunjukan bahwa sang anak tidak terkait secara biologis dengan keluarga yang membesarkannya.
Departemen kesehatan di wilayah utara La Rioja mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyelidikan internal menemukan adanya kelalaian manusia dalam kasus tunggal tersebut, namun tak mampu melacak siapa yang bersalah. Badan itu akan menghormati setiap proses peradilan.
"Kami tidak mengetahui adanya kasus lain," kata departemen kesehatan itu menekankan sistem yang ada saat ini akan mencegah kesalahan serupa terjadi lagi.
Menurut surat kabar setempat, perempuan satunya lagi juga telah dikabari tentang kasus bayi yang tertukar itu. Identitas para korban tetap dirahasiakan.