Senin 13 Sep 2021 19:13 WIB

IAEA dan Iran Sepakat Cegah Krisis Kesepakatan Nuklir

IAEA dan Iran sepakat terkait pemecahan masalah dan peralatan pemantauan nuklir

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Kantor Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria. (ilustrasi)
Foto:

Kesepakatan Nuklir 2015 memperkenalkan pemantauan area tambahan program nuklir Iran, di luar yang diawasi di bawah kewajiban hukum Iran kepada IAEA. Pada Febuari, Iran mengatakan, pihaknya mengabaikan pemantauan itu, yang mencakup bidang-bidang seperti pembuatan suku cadang untuk sentrifugal, mesin yang memperkaya uranium.

Khawatir tanpa mengawasi arae tersebut, Iran dapat secara diam-diam menyedot sejumlah peralatan dan material yang tidak diketahui yang berpotensi digunakan untuk membuat senjata nuklir. Grossi sebelumnya telah mencapai kesepakatan dengan Teheran untuk tetap melayani peralatan tersebut, meskipun Iran kemudian mengabaikannya juga.

Peralatan itu harus diservis setiap tiga bulan untuk memastikan kartu memorinya tidak penuh dan tidak ada celah dalam pemantauan. Dengan tiga bulan telah berlalu lebih dari dua minggu yang lalu, kesepakatan itu datang seiring berjalannya waktu.

Grossi berhenti mengatakan bahwa apa yang disebut kontinuitas pengetahuan telah dipertahankan tetapi mengatakan perjanjian itu memberi IAEA sarana teknis yang dibutuhkan. "Rekonstruksi dan penyatuan jigsaw puzzle akan datang ketika ada kesepakatan di tingkat JCPOA, tetapi pada saat itu kami akan memiliki semua informasi ini dan tidak akan ada celah," katanya, merujuk pada nama lengkap perjanjian itu, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Grossi mengatakan, servis peralatan pemantau akan dimulai dalam beberapa hari. Kamera yang rusak dan dipindahkan dari bengkel sentrifugal yang menjadi korban dugaan sabotase pada Juni akan diganti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement