REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko pada Rabu (16/9) mengatakan telah secara resmi meminta penjelasan dari otoritas Amerika Serikat mengenai dugaan praktik kelalaian di pusat penahanan imigrasi AS, dengan tuduhan pelecehan seksual dan histerektomi tidak sah.
Permintaan itu muncul setelah ada keluhan dari perawat pelapor yang menuduh bahwa tahanan di fasilitas penahanan imigrasi di Georgia telah menjalani histerektomi dan prosedur ginekologi lainnya secara tidak benar. Histerektomi adalah pengangkatan rahim atau uterus dengan metode pembedahan. Namun, pengaduan itu tidak menyebutkan kewarganegaraan para tahanan yang terkena dampak.
Dalam kasus terpisah, kementerian Meksiko mengatakan konsulatnya di El Paso, Texas telah berkomunikasi dengan seorang perempuan Meksiko dan pengacaranya setelah adanya tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan oleh para agen Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE). Akan tetapi, kementerian Meksiko itu tidak memberikan keterangan rinci lebih lanjut.
Pada Agustus, media ProPublica dan The Texas Tribune melaporkan tuduhan tentang seorang penjaga yang melakukan pelecehan seksual terhadap tahanan termasuk seorang wanita Meksiko di pusat penahanan imigrasi El Paso. ICE pada saat itu mengatakan tuduhan tersebut akan diselidiki.
Kementerian Meksiko mengatakan kedua konsulat negara itu sedang mencari kejelasan dari otoritas AS dan mencoba mengidentifikasi para warga Meksiko yang terkena dampak. Kementerian Meksiko telah mengaktifkan mekanisme perlindungan konsuler dan bahwa personel konsuler telah meningkatkan perhatian di pusat penahanan untuk memastikan hak-hak warga Meksiko dihormati, kata kementerian itu.
"Pemerintah Meksiko akan segera menindaklanjuti berbagai instrumen diplomatik dan hukumnya untuk memahami sepenuhnya apa yang terjadi," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, pihak ICE tidak segera menanggapi permintaan komentar. Tuduhan dari perawat pelapor itu tentang prosedur medis yang tidak tepat pada para tahanan di Pusat Penahanan Irwin County diajukan pada Senin ke Kantor Inspektur Jenderal Departemen Keamanan Dalam Negeri AS oleh kelompok-kelompok advokasi, yaitu Project South dan Government Accountability Project.
Reuters mewawancarai Wooten, suster yang menjadi pelapor dugaan pelanggaran, tetapi tidak dapat secara independen mengkonfirmasi dugaan tindak histerektomi yang tidak tepat, atau operasi pengangkatan rahim.
Sementara ICE pada hari Senin membantah tuduhan tersebut.