REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld pada Jumat (17/9) mengundurkan diri, karena masalah evakuasi pengungsi dari Afghanistan di tengah pengambilalihan Taliban. Bijleveld juga dikecam karena penundaan evakuasi warga sipil dari Afghanistan.
Bijleveld mengatakan, dia tidak dapat melakukan pekerjaannya dengan baik. Dia akan mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Belanda Willem Alexander. Setelah perdebatan sengit pada Rabu, parlemen Belanda mengeluarkan mosi kecaman terhadap pemerintah atas penanganan evakuasi.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sigrid Kaag juga mengundurkan diri setelah majelis rendah parlemen mengkritik pemerintah atas penanganan evakuasi dari Afghanistan. Kaag mundur setelah parlemen memberikan suara untuk mengutuk pemerintah atas penanganan evakuasi tersebut.
"DPR menganggap pemerintah telah bertindak tidak bertanggung jawab," kata Kaag, dilansir Anadolu Agency, Ahad (19/9).
Sebelum pemungutan suara di parlemen, Bijleveld telah mengatakan bahwa dia tidak berniat untuk mengundurkan diri terlepas dari apapun hasilnya. Namun pada akhirnya, dia mengikuti jejak Kaag untuk mundur dari jajaran menteri.
Bijleveld adalah anggota Christian Democratic Appeal (CDA). Dia menjabat sebagai menteri pertahanan pada 2017.