Jumat 01 Oct 2021 20:20 WIB

Pulau La Palma Makin Luas karena Aliran Lahar Erupsi Gunung

Permukaan Pulau La Palma, Spanyol terdeteksi meluas akibat dari lahar gunung

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
 Petugas polisi dan petugas kota melihat lava dari letusan gunung berapi yang mengalir di pulau La Palma di Canaries, Spanyol, Rabu, 22 September 2021.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Petugas polisi dan petugas kota melihat lava dari letusan gunung berapi yang mengalir di pulau La Palma di Canaries, Spanyol, Rabu, 22 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, LA PALMA - Permukaan Pulau La Palma, Spanyol terdeteksi meluas akibat dari lahar letusan gunung yang telah mencapai ke lautan. Program Pengamatan Bumi Uni Eropa, Copernicus, merekam citra satelit yang menunjukkan lidah berbentuk D dari batuan cair yang terbentuk di pantai barat pulau itu berukuran 338 hektare pada Rabu (29/9) lalu.

Sebelumnya pada Selasa (28/9) malam, lahar telah menempuh perjalanan sekitar enam kilometer dan mencapai laut. Pertemuan antara lava dan laut tidak menghasilkan ledakan material vulkanik seperti yang dikhawatirkan, tetapi menghasilkan gas yang berpotensi beracun.

Baca Juga

Guna menghindari keracunan, pemerintah lokal meminta penduduk beberapa distrik Taza Corte, kotamadya tempat lahar mengalir ke laut, untuk mengisolasi diri dari rumah mereka. Perimeter keamanan dengan radius 3,5 kilometer juga telah disiapkan serta zona eksklusif dua mil laut.

Pihak berwenang waspada karena peramal cuaca Spanyol, AEMET, mengindikasikan arah angin dapat berubah pada Kamis (30/9) malam waktu setempat dan membawa gumpalan beracun ke pantai dan lebih jauh ke pedalaman. Sumber kekhawatiran lainnya adalah arah aliran lava.

Cairan yang berasal dari gunung berapi yang pertama kali meletus pada 19 September itu masih mengalir menuruni bukit seperti sungai dan kemudian berjatuhan di atas tebing ke Atlantik. Namun medan yang tidak rata bisa membuat lahar meluap di jalurnya saat ini, yang kemudian menyebar ke area lain, dan menghancurkan lebih banyak rumah dan lahan pertanian.

Para ilmuwan menilai jika magma yang pada awalnya akan memiliki dampak menghancurkan tetapi terlokalisasi pada ekosistem laut, dapat memiliki efek yang menguntungkan dengan menciptakan batuan yang dapat dijajah oleh sejumlah spesies.

"Lava tersebut akan membentuk platform berbatu yang akan menjadi substrat bagi sejumlah spesies laut yang akan dapat menjajahnya di masa depan, yaitu dalam waktu tiga hingga lima tahun," ujar peneliti keanekaragaman hayati dan konservasi di Universitas Las Palma Gran Canaria, Fernando Tuya, seperti dikutip laman Euro News, Jumat (1/10).

Dia mengatakan fitoplankton juga bisa diperkaya oleh zat besi yang terkandung dalam magma. Secara total, hingga kini lahar mencakup 476 hektare pulau dari sekitar 70 ribu hektare. Letusan meski yang tidak menyebabkan kematian atau cedera, menyebabkan evakuasi sekitar 6.000 dari 85 ribu penduduk pulau itu dan lahar menghancurkan 855 bangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement