REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menculik seorang jenderal Suriah bulan lalu. Penculikan itu dilakukan untuk menggali informasi tentang navigator Angkatan Udara Israel, Ron Arad, yang hilang.
Surat kabar Arab yang berbasis di London, Rai al-Youm adalah yang pertama kali merilis laporan penculikan oleh Mossad ini. Seperti dilansir laman Middle East Monitor pada Rabu (6/10), sang jenderal yang tidak disebutkan namanya dibawa ke sebuah negara Afrika.
Sang jenderal diinterogasi dan kemudian dibebaskan. Dugaan penculikan dan interogasi tersebut dilakukan untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai nasib dan keberadaan Ron Arad.
Arad ditangkap oleh kelompok Syiah Lebanon, Amal, pada 16 Oktober 1986. Penculikan itu terjadi setelah dia menyelamatkan sebuah pesawat yang rusak akibat ledakan bom.
Sementara pilot pesawat itu diselamatkan, Arad ditahan. Setelah tiga surat dan dua foto darinya dikirim, Israel kehilangan jejaknya dua tahun kemudian. Meskipun Israel secara resmi menganggap dia sudah mati, Perdana Menteri Naftali Bennett mengungkapkan operasi bulan lalu untuk menemukannya dalam pidatonya di Knesset kemarin, Selasa (5/10).
Laporan penculikan jenderal Suriah bukanlah upaya pertama untuk menemukan Arad, tetapi muncul setelah banyak anggota kelompok militan Syiah Lebanon, Hizbullah, ditangkap selama bertahun-tahun dalam upaya serupa untuk mendapatkan informasi. Hadiah 10 juta dolar AS juga ditawarkan oleh Tel Aviv untuk penemuan Arad.
Pada 2014, muncul harapan bahwa navigator akan ditemukan setelah Israel dan Iran membuat kesepakatan untuk bertukar informasi tentang personel yang hilang dari kedua belah pihak. Namun upaya itu juga terbukti tidak berhasil.