REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih meninjau data vaksin Covid-19 Sputnik V yang dikembangkan Rusia. WHO belum memastikan kapan akan memberikan otorisasi penggunaan darurat bagi vaksin tersebut.
“Seperti halnya kandidat vaksin lainnya, WHO terus menilai vaksin Sputnik V dari lokasi manufaktur yang berbeda dan akan menerbitkan keputusan tentang status EUL (emergency use listing/daftar penggunaan darurat) ketika semua data tersedia dan peninjauan selesai,” kata WHO dalam sebuah pernyataan, dikutip Rabu (6/10).
WHO menekankan pentingnya penilaian EUL. “Proses penilaian EUL bertujuan mempercepat akses adil ke vaksin untuk menyelamatkan nyawa dan mengendalikan pandemi Covid-19,” ujarnya.
Dalam beberapa hari terakhir, Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan, masalah administrasi menjadi salah satu hambatan utama dalam proses pengambilan keputusan WHO tentang apakah akan memberikan EUL pada vaksin Sputnik V. Persetujuan tersebut akan meningkatkan kepercayaan internasional terhadap suatu vaksin.
Sebab dalam prosesnya, WHO menerapkan standar yang ketat. Pemberian EUL juga dapat membuka jalan bagi vaksin untuk dimasukkan dalam program berbagi vaksin di bawah naungan WHO, yakni Covax. Dalam program itu, WHO mendistribusikan vaksin ke sejumlah negara berdasarkan kebutuhan, dikutip dari AP.