Senin 11 Oct 2021 20:24 WIB

Pengusaha Aljazair Boikot 500 Perusahaan Prancis

Asosiasi kontraktor Aljazair memboikot 500 perusahaan Prancis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
 Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Foto:

Pekan lalu Macron mengatakan ia berharap ketegangan diplomatik antara negaranya dan Aljazair dapat segera mereda. “Keinginan saya adalah kita bisa menenangkan diri karena saya pikir lebih baik berbicara satu sama lain, dan membuat kemajuan,” kata Macron dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio France Inter yang disiarkan pada Selasa (5/10).

Macron menyebut, dirinya memiliki hubungan sangat ramah dengan Tebboune. Pada 2 Oktober lalu, Aljazair menarik duta besarnya untuk Prancis. Itu merupakan responsnya atas pernyataan Macron yang menyebut bahwa sistem politik-militer Aljazair telah menulis ulang sejarah kolonisasinya oleh Prancis tidak berdasarkan kebenaran. Macron menuding narasi sejarah dibangun dengan bias kebencian terhadap Prancis.

Macron pun sempat mempertanyakan eksistensi Aljazair. “Apakah ada negara Aljazair sebelum penjajahan Prancis? Itu yang jadi pertanyaan,” ucapnya dalam sebuah wawancara pada 30 September lalu.

“Pernyataan Macron adalah penghinaan yang tak dapat diterima untuk mengenang lebih dari 5,63 juta martir yang mengorbankan diri mereka dengan perlawanan gagah berani melawan kolonialisme Prancis (antara 1830-1962),” kata Kantor Kepresidenan Aljazair merespons komentar Macron.

 

Aljazair mengungkapkan, banyak kejahatan kolonial yang dilakukan Prancis adalah genosida terhadap rakyatnya. Aljazair menegaskan, ia menolak intervensi dalam urusan internal negaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement