Rabu 13 Oct 2021 06:02 WIB

Lima Tentara India Tewas dalam Baku Tembak di Kashmir

Kashmir telah menjadi tempat pemberontakan berdarah sejak 1990-an

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pengunjuk rasa Muslim Kashmir selama bentrokan dengan tentara paramiliter India di Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 02 September 2021.
Foto: EPA-EFE/FAROOQ KHAN
Pengunjuk rasa Muslim Kashmir selama bentrokan dengan tentara paramiliter India di Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 02 September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR -- Sebanyak lima tentara India dan dua milisi tewas dalam serangkaian baku tembak di Kashmir India pada Senin (11/10). Pasukan keamanan meningkatkan operasi setelah beberapa pembunuhan warga sipil pekan lalu.

Insiden itu menjadi paling mematikan bagi pasukan keamanan negara itu di wilayah Himalaya tahun ini. Seorang pejabat militer mengatakan lima tentara tewas setelah baku tembak dengan tersangka milisi di dekat perbatasan dengan Pakistan.

Baca Juga

"Mereka dipindahkan ke fasilitas medis terdekat tetapi meninggal karena luka-luka mereka," kata juru bicara Letnan Kolonel Davinder Anand.

Pasukan keamanan menembak mati seorang tersangka militan dari Front Perlawanan (TRF) di Kashmir utara. Korban tersebut diyakini polisi India adalah kelompok yang didukung Pakistan di balik serangkaian pembunuhan warga sipil.

Milisi itu adalah tersangka dalam pembunuhan seorang pengemudi sipil. Kepala polisi lembah Kashmir Vijay Kumar mengatakan pasukan keamanan telah mencarinya setelah menangkap empat rekannya pada akhir pekan. "Dia ditembak mati pagi ini," katanya.

Dalam insiden terpisah, Kumar menyatakan milisi lain tewas dalam baku tembak di Kashmir selatan. Khasmir diklaim sepenuhnya oleh India dan Pakistan tetapi hanya dikendalikan sebagian oleh kedua negara itu. Wilayah ini telah menjadi tempat pemberontakan berdarah sejak 1990-an.

New Delhi mengatakan Islamabad mendukung milisi di Kashmir. Islamabad membantahnya dengan mengatakan itu hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral kepada rakyat Kashmir.

Panglima militer India Jenderal Manoj Mukund Naravane mengatakan ada peningkatan dalam upaya infiltrasi oleh milisi dari Pakistan yang setuju pada Februari untuk mematuhi gencatan senjata dengan India di sepanjang perbatasan di Kashmir. "Selama sekitar sebulan terakhir, kami kembali melihat upaya infiltrasi baru. Kami telah menghilangkan dua atau tiga upaya penyusupan semacam itu," ujarnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement