REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan Zalmay Khalilzad mengundurkan diri. Khalilzad mundur dari jabatan yang diduduki selama tiga tahun lebih pada pekan ini.
Perwakilan yang menjabat di pemerintahan Donald Trump dan Joe Biden itu dikritik karena tidak cukup menekan Taliban untuk melakukan perundingan damai selama pemerintahan Trump. Tapi Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berterima kasih atas pengabdiannya.
"Saya sampaikan terimakasih atas pengabdiannya selama puluhan tahun pada rakyat Amerika," kata Blinken mengenai Khalilzad, Rabu (19/10).
Sebelum menjadi perwakilan khusus Khalilzad pernah menjabat sebagai duta besar AS untuk Irak, Afghanistan dan PBB. Awalnya ia ingin mengundurkan diri pada Mei lalu setelah Biden mengumumkan penarikan pasukan dari Afghanistan sebelum bulan September. Namun ia diminta untuk bertahan.
Khalilzad sudah menjabat sebagai perwakilan khusus AS untuk rekonsiliasi di Afghanistan sejak September 2018. Ketika menteri luar negeri AS saat itu Mike Pompeo membawanya ke dewan untuk memimpin negosiasi dengan Taliban dan pemerintah Afghanistan.
Pria yang lahir di Afghanistan itu tidak berhasil membuat kedua belah pihak bersedia membuat kesepakatan berbagai kekuasaan. Tapi ia berhasil mengakhiri perang terlama AS sepanjang sejarah.
Perjanjian dengan Taliban menjadi cetak biru keputusan Biden untuk menarik semua pasukan AS dari Afghanistan. Banyak pihak yang menilai proses penarikan pasukan yang disertai evakuasi warga AS dan Afghanistan dari negara itu dilakukan terlalu tergesa-gesa.
Ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan AS selama dua dekade terakhir terpaksa melakukan proses evakuasi yang berantakan. Begitu pula dengan warga negara dan pemukim tetap AS yang berada di Afghanistan.
Baca juga : Masjid Agung Marawi City Kembali Dibuka