REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pejabat Kementerian Luar Negeri Afghanistan Amir Khan Muttaqi menyatakan keamanan di negara itu dipastikan dengan pemerintahan Taliban. Menurutnya pemerintahan baru di Afghanistan tidak diakui secara resmi bermanfaat bagi ISIS.
"Negara-negara di dunia, di satu sisi, mengatakan mengatur orang-orang Afghanistan agar mereka tidak bermigrasi. Di sisi lain, mereka tidak secara resmi mengakui pemerintah dan memberikan semangat kepada ISIS. Ini bukan untuk kepentingan Afghanistan maupun dunia," kata Muttaqi.
Muttaqi menegaskan ISIS tidak memiliki tempat di Afghanistan. "Dengan cara ini, tekanan internasional sedang diberikan pada pemerintah Afghanistan. Propaganda ini juga bekerja dua arah untuk ISIS," katanya.
Terkait ancaman kelompok ISIS, dia memastikan tidak ada ancaman sama sekali. "Mereka melakukan serangan di masjid dan jalan-jalan. Anda akan setuju bahwa bukanlah tugas yang mudah untuk memastikan keamanan semua masjid dan jalan-jalan," ujar Muttaqi dikutip dari Anadolu Agency.
Taliban merebut Kabul pada Agustus lalu dan memaksa presiden dan pejabat tinggi lainnya meninggalkan negara itu. Mereka telah membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Hasan Akhund sebagai perdana menteri.
Kekuatan dunia telah meminta kelompok itu untuk membentuk pemerintahan inklusif yang mewakili keragaman etnis negara itu. Namun, hingga kini posisi tinggi pemerintahan dikuasai anggota senior Taliban dan sekutu dengan mengenyampingkan perempuan.