REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran akan menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara yang berbatasan dengan Afghanistan. Kementerian Luar Negeri Iran telah mengonfirmasi bahwa pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung pada 27 Oktober dan dihadiri oleh menteri luar negeri dari enam negara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, selain Iran dan Rusia, pertemuan itu akan dihadiri oleh China, Pakistan, Tajikistan, Uzbekistan dan Turkmenistan. Semua negara tersebut memiliki perbatasan darat dengan Afghanistan. Menurut Khatibzadeh, pertemuan tersebut akan melanjutkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya yang diadakan secara virtual pada awal September.
“Keenam negara akan fokus pada bagaimana mereka dapat membantu membentuk pemerintahan inklusif di Afghanistan dengan kehadiran semua kelompok etnis, dan bagaimana mereka dapat membantu membentuk masa depan perdamaian dan keamanan di Afghanistan,” kata Khatibzadeh, dilansir Aljazirah, Selasa (19/10).
Sejak Taliban menguasai Kabul pada pertengahan Agustus, telah terjadi perdebatan di Iran tentang apakah kelompok militan itu akan mengalami perubahan sejak berkuasa lebih dari 20 tahun yang lalu. Iran mendorong agar Taliban membentuk pemerintahan yang inklusif dan stabilitas di Afghanistan.
Iran juga mengecam keras serangan bersenjata Taliban terhadap pejuang perlawanan di lembah Panjshir, dan serangkaian ledakan yang diklaim oleh ISIS di Provinsi Khorasan atau ISIS-K. Khatibzadeh mengatakan Iran telah mempertahankan kontak dengan semua pihak di Afghanistan, termasuk Taliban.
"Yang jelas adalah bahwa Taliban memiliki tanggung jawab langsung dalam menjaga perdamaian dan stabilitas, dan untuk menjaga kesehatan semua kelompok Afghanistan termasuk Hazara dan Syiah,” kata Khatibzadeh.
Awal tahun ini, Teheran menjadi tuan rumah pembicaraan intra-Afghanistan yang melibatkan Taliban sebelum kelompok militan itu mengambil alih Afghanistan. Iran menolak untuk berpartisipasi dalam setiap pembicaraan yang diselenggarakan atau diikuti oleh Amerika Serikat (AS). Iran mengatakan, AS merupakan penyebab utama ketidakstabilan dan kekerasan di Afghanistan.