REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) khawatir dengan satelit Shijian 12 yang diluncurkan China baru-baru ini. Negeri Paman Sam cemas Beijing mengungkapkan senjata penghancur satelit terbaru.
Pada Rabu (27/10) Sputnik News melaporkan pemerintah China mengatakan misi peluncuran tersebut merupakan uji coba teknologi yang dapat membantu menetralkan pecahan batu di luar angkasa. Namun AS memperingatkan teknologi tersebut bagian rencana Beijing untuk menjadi garda depan dalam sistem serangan luar angkasa.
Satelit 'pembersih puing-puing' Shijian 17 pertama kali diluncurkan tahun 2016 lalu. Perangkat itu resminya dirancang sebagai satelit komunikasi dengan misi mengobservasi puing-puing di antariksa.
Militer AS yakin perangkat yang dilengkapi dengan tangan robot itu mampu menyerang dan menjatuhkan satelit dan perangkat lain yang terbang di orbit. Komandan Komando Antariksa AS Jenderal James Dickinson sudah mengirimkan surat ke Kongres. Ia mengatakan di masa depan satelit China 'dapat digunakan untuk menangkap satelit lain'.
Satelit semakin penting dalam operasi-operasi militer modern serta kehidupan sehari-hari. Semua informasi sistem komunikasi dan lokasi diberikan atau tergantung pada satelit. Memiliki kemampuan menghancurkan satelit militer negara lain akan memberikan manfaat taktis yang sangat besar sebab seperti membutakan lawan.