REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri China pada Rabu (10/11), meminta Amerika Serikat (AS) segera menghentikan semua bentuk interaksi resmi dengan Taiwan. Kementerian Luar Negeri China menilai, kunjungan delegasi kongres AS ke Taiwan telah melanggar kebijakan Satu China.
"Adalah permainan berbahaya untuk berkolusi dengan pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin.
Pasukan militer China menggelar latihan di dekat Taiwan. Latihan ini sebagai tanggapan atas kunjungan delegasi kongres AS ke Taipei. "Latihan di wilayah Selat Taiwan adalah langkah yang diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional," kata Kementerian Pertahanan China.
Kementerian Pertahanan China tidak memberikan rincian tentang kapan latihan dilakukan, berapa jumlah pasukan yang dikerahkan dalam latihan, dan lokasi latihan. Kementerian Pertahanan mengatakan, patroli kesiapan perang bersama oleh Eastern Theater Command didorong oleh tindakan campur tangan dari negara-negara lain terkait masalah Taiwan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan China yang tidak disebutkan namanya, mengecam keras kunjungan kongres AS ke Taiwan. "Tidak ada yang boleh meremehkan tekad kuat Tentara Pembebasan Rakyat untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial rakyat China," ujar juru bicara tersebut.
China mengeklaim Taiwan sebagai wilayah kedaulatannya. Kedua belah pihak terpecah di tengah perang saudara pada 1949. Hubungan Cina dan Taiwan menjadi semakin tegang, karena Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berpihak pada kemerdekaan dan demokrasi.
Pada awal Oktober, China mengirim 149 pesawat militer ke barat daya Taiwan dalam formasi kelompok penyerang. Hal ini menyebabkan Taiwan mengaktifkan sistem rudal pertahanan udaranya. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, taktik semacam itu ditujukan untuk melemahkan pertahanan Taipei dan menurunkan moral.
Di Washington, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan, kunjungan kongres ke Taiwan relatif umum dan sesuai dengan kewajiban AS di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan. Undang-undang tersebut mewajibkan pemerintah AS untuk memastikan Taiwan memiliki kemampuan mempertahankan diri.
Delegasi AS tiba di Taipei pada Selasa (9/11) malam dengan menggunakan jet C-40 Clipper. Kirby mengatakan bepergian dengan jet militer AS adalah kebiasaan bagi delegasi kongres. Rincian terkait kunjungan anggota delegasi dan berapa lama mereka berencana untuk tinggal di Taiwan tidak diumumkan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan, kementerian telah bekerja sama dengan Institut Amerika di Taiwan, yang merupakan Kedutaan Besar AS secara de facto, mengenai pengaturan kunjungan delegasi kongres AS tersebut. Tetapi dia tidak memberikan rincian lebih lanjut. Dia mengatakan informasi lebih lanjut akan dirilis pada waktu yang tepat.
AS mengalihkan hubungan diplomatik dari Taipei ke Beijing pada 1979. AS mempertahankan hubungan politik dan militer yang kuat secara informal dengan Taiwan. Taiwan juga menikmati dukungan bipartisan yang kuat di Kongres dan pemerintah AS, melalui kunjungan tingkat tinggi dan penjualan militer.