REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis berbohong, Kamis (11/11). Sebelumnya Athena menuding Ankara telah mendorng migrasi pengungsi.
"Yunani menyalahkan para pengungsi atas kematian mereka di Laut Mediterania dan Laut Aegea," kata Erdogan.
Erdogan mengaku Turki memiliki semua dokumen untuk membuktikan klaim atas perbuatan yang dilakukan Yunani. "Saya tidak tahu bagaimana Yunani akan menanganinya jika Turki membuka pintu bagi para migran yang berusaha mencapai Eropa, seperti yang dilakukan secara singkat selama eskalasi perselisihan awal tahun lalu," kata Erdogan.
Sebelum itu, Mitsotakis pada Selasa (9/11) mengatakan Yunani mencegat kapal-kapal yang datang dari Turki. Namun Ankara menyangkal klaim dari pihak berwenang Yunani. "Jadi, alih-alih menyalahkan Yunani, Anda harus menyalahkan mereka yang telah berperan dalam migrasi secara sistematis," katanya.
Turki menandatangani kesepakatan senilai enam miliar euro dengan Uni Eropa pada 2016 untuk membendung aliran migran setelah lebih dari satu juta orang melarikan diri ke Eropa pada 2015. Turki adalah rumah bagi sekitar 3,6 juta pengungsi dari konflik di Suriah dan sering digunakan sebagai negara transit ke Eropa oleh para migran dari negara-negara termasuk Afghanistan.