REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Warga Kota Kabul, Afghanistan mengatakan sebuah ledakan yang tampaknya dari bom rakitan meledak di daerah sebelah barat ibukota tersebut. Belum diketahui jumlah korban tewas dan terluka dalam peristiwa ini.
"Saya sedang sibuk dengan pembeli ketika ledakan mengguncang toko," kata penjaga toko di daerah Kote Sangi, Ahmad Murtaza, Senin (15/11).
"Saya melihat orang-orang membawa korban-korban dari lokasi ledakan. Saya tidak tahu apakah mereka meninggal dunia atau terluka," tambahnya.
Dalam laporannya, stasiun televisi Tolo News mengutip pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya mengonfirmasi ledakan tersebut. Akan tetapi ia mengatakan tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu.
Dua hari sebelumnya sebuah bom magnetik menghancurkan sebuah minibus di barat Kabul. Serangan yang diklaim ISIS itu menewaskan dan melukai beberapa orang.
Pada Sabtu (13/11) Aljazirah melaporkan satu orang tewas dan empat orang terluka dalam ledakan di Dasht-e Barchi, pinggir Kabul, daerah yang sebagian besar populasinya masyarakat syiah Hazara yang selama bertahun-tahun menjadi target serangan ISIS. Afghan Journalists Center melaporkan satu orang yang tewas dalam serangan tersebut adalah Hamid Seighani.
Seighani adalah seorang jurnalis Afghanistan terkenal yang pernah bekerja di jaringan televisi Ariana. "Sayangnya, kami kehilangan satu reporter lagi," kata organisasi wartawan itu.