Kamis 18 Nov 2021 00:15 WIB

Ratusan Orang Tersengat Kalajengking di Mesir

Kalajengking telah menyengat lebih dari 500 orang di Provinsi Aswan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Kalajengking ilustrasi. Kalajengking membanjiri desa-desa di Mesir setelah badai. Mereka menyengat masyarakat dan membuat ratusan orang dirawat di rumah sakit.
Foto: dailymail
Kalajengking ilustrasi. Kalajengking membanjiri desa-desa di Mesir setelah badai. Mereka menyengat masyarakat dan membuat ratusan orang dirawat di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, ASWAN -- Kalajengking membanjiri desa-desa di Mesir setelah badai. Mereka menyengat masyarakat dan membuat ratusan orang dirawat di rumah sakit.

Kalajengking tersebut terusir dari rumahnya di bawah gurun pasir oleh badai yang terjadi di Mesir baru-baru ini. Kalajengking tersebut telah menyengat lebih dari 500 orang di Provinsi Aswan, di Mesir selatan.

Baca Juga

Beberapa hari hujan dan banjir di wilayah tempat kalajengking. Hal ini membuat kalajengking mengungsi dari liang tempat tinggal mereka. Sehingga membuat mereka bertemu dengan manusia. Hal ini disampaikan organisasi berita Mada yang berbasis di Mesir.

Badai yang terjadi di Mesir juga menghancurkan bangunan, menyapu jalan, menumbangkan pohon dan memutus aliran listrik di beberapa wilayah Aswan, menurut Mada. Dilansir dari laman Live Science, Rabu (17/11).

Ratusan orang yang tersengat kalajengking harus dirawat di rumah sakit, dan tiga orang di antaranya meninggal pada 13 November 2021. Namun, Gubernur Aswan, Mayor Jenderal Ashraf Attiya dan penjabat menteri kesehatan membantah bahwa kematian itu disebabkan oleh sengatan kalajengking. Hal ini dilaporkan Mada.

"Orang-orang yang disengat kalajengking mengatakan gejala mereka termasuk sakit parah, demam, berkeringat, muntah, diare, tremor otot dan kepala berkedut," kata lapor Aljazirah.

Kegubernuran Aswan mendistribusikan lebih dari 3.000 dosis serum antiracun, untuk merawat orang-orang yang terluka di rumah sakit dan klinik setempat. Mereka juga mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan insiden yang sama di masa depan. Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Kesehatan, Khaled Megahed dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Facebook pada 13 November 2021.

Diperkirakan 31 spesies kalajengking hidup di Mesir, para ilmuwan melaporkan pada 2017 di Buletin Ilmu Pengetahuan Al Azhar. Ini termasuk kalajengking ekor gemuk dalam genus Androctonus, yang dianggap sebagai kalajengking paling mematikan di Bumi, dan kalajengking deathstalker (Leiurus quinquestriatus), yang biasanya terlihat di Aswan dan menyengat lusinan orang di sana setiap tahun, menurut The New York Times.

Sekitar 5.000 orang di seluruh dunia meninggal setiap tahun setelah disengat kalajengking, menurut laporan tahun 2009 dalam jurnal Clinical Neurotoxicology. Sementara gagasan banjir kalajengking mungkin terdengar seperti wabah alkitabiah, peristiwa cuaca ekstrem di Aswan yang melepaskan kalajengking memiliki penjelasan modern, yakni akibat perubahan iklim. Ini dikatakan oleh Mahmoud Shaheen, Direktur Pusat Analisis dan Prakiraan Cuaca di Otoritas Meteorologi Mesir, pada situs berita Mesir Masrawy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement