REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Badan luar angkasa Rusia Roscosmos akan mengirimi Lebanon citra satelit pelabuhan Beirut sebelum dan sesudah ledakan dahsyat tahun lalu. Hal ini diungkapkan Kepala Roscosmos Dmitry Rogozin kepada awak media, Rabu (17/11).
Pada Oktober Presiden Lebanon Michel Aoun meminta Rusia untuk memberikan citra satelit tentang peristiwa ledakan 4 Agustus 2020 itu. Insiden tersebut menewaskan lebih dari 215 orang dan melukai ribuan orang lainnya serta menghancurkan sejumlah kawasan di ibu kota Lebanon. Penyelidikan atas insiden itu hingga kini masih berlangsung.
"Hari ini saya meneken sebuah dokumen beserta gambar yang cukup detail untuk memenuhi permintaan para pemimpin Lebanon," katanya.
Ledakan Beirut menjadi salah satu ledakan non-nuklir terbesar di dunia, sekaligus bencana terparah di negara tersebut saat pemerintah terseret dalam krisis politik dan ekonomi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov akan membahas hubungan timbal balik kedua negara bersama mitranya dari Lebanon Abdallah Bou Habib pada 22 November di Moskow, menurut kemenlu Rusia pada Rabu.